Hadits Tentang Menghubungkan Tali Silaturahmi

Hadits Tentang Menghubungkan Tali Silaturahmi


Barangsiapa yang menghubungkan silaturahim Allah akan menghubungkannya dan siapa yang memutuskannya Allah pasti memutuskannya.
  • Hadits 1 :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ فَلَمَّا فَرَغَ مِنْهُ قَامَتْ الرَّحِمُ فَقَالَ مَهْ قَالَتْ هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنْ الْقَطِيعَةِ فَقَالَ أَلَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ قَالَتْ بَلَى يَا رَبِّ قَالَ فَذَلِكِ لَكِ ثُمَّ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Allah menciptakan semua makhluk hingga setelah selesai berdirilah rahim dan Allah bertanya, ’Apa ini?’ rahim berkata, ’Ini adalah tempat orang yang berlindung kepadamu dari pemutus hubungan tali silaturahim.” Allah pun berfirman, “Ya, relakah kamu jika Aku menyambung orang yang menyambungmu dan Aku putuskan orang yang memutusmu.” Rahim pun menjawab, “Mau, ya Rabbi.” Kemudian Abu Hurairah berkata,

فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ (٢٢

”Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (QS. Muhammad: 22).

”Mereka Itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (HR. Bukhari: 23)

Penjelasan :

1. Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk yang dimaksud dengan kalimat ini adalah Allah menciptakan mereka dari tidak ada menjadi ada. Diciptakannya mereka dengan hikmah dan kekuasaan-Nya.

2. Yang dimaksud hingga selesai dari penciptaan adalah sempurna dalam penciptaan. Di sini bukan berarti Allah SWT terlalu sibuk baru setelah itu bekerja. Maha suci Allah dari tuduhan orang-orang yang tidak bertanggung jawab sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ﴿٨٢

”Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” (QS. Yasin: 82)

3.Yang dimaksud Rahim adalah kerabat.

4.Adapun yang dimaksud berdiri Rahim di sini bisa berarti secara hakikat aslinya Rahim itu berdiri atau Rahim itu menyerupai jasad bisa juga berarti malaikat yang menyatu dengan rahim sehingga Rahim itu dapat berbicara.
  • Hadits 2 :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الرَّحِمَ شَجْنَةٌ مِنْ الرَّحْمَنِ فَقَالَ اللَّهُ مَنْ وَصَلَكِ وَصَلْتُهُ وَمَنْ قَطَعَكِ قَطَعْتُهُ

Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya rahim itu berasal dari Arrahman lalu Allah berfirman, “Siapa menyambungmu Aku menyambungnya dan barangsiapa memutusmu aku memutusnya.” (HR. Bukhari).

Penjelasan : 

1. Syijnatun (di kasroh kan huruf Syin disukunkan huruf Jim) secara bahasa Syijnah berarti akar pohon yang saling melilit sementara yang dimaksudkan Syijnah dalam hadits ini adalah kerabat yang saling merekat kuat laksana akar yang melilit ke ranting. 

2. Makna secara keseluruhan bahwa rahim itu adalah merupakan pengaruh rahmat Allah yang melekat kuat dengan kerahimannya. Adapun orang yang memutuskan hubungan silaturahim berarti dia memutuskan hubungan untuk dirinya dari rahmat Allah

3. Kata Rahman terambil dari kata Rahim sebagai mana Hadits Qudsi. Bersabda Rasulullah SAW, “Saya adalah Rahman Aku ciptakan Rahim dan darinya Aku bentuk nama-Ku untuk-Ku.”

4.Perkataan Allah, “Barangsiapa yang menyambung hubungan silaturahim maka Aku akan menyambungkannya dan barangsiapa yang memutuskan hubungan silaturahim maka Aku memutuskannya.” Menurut Qurtubi ada dua macam rahim: 1. Rahim secara umum, 2. Rahim secara khusus. Rahim secara umum mencakup makna saling cinta saling kasih sayang dan berlaku adil. Rahim secara khusus mencakup memberikan nafkah kepada kerabat, memperhatikan keadaan mereka, pura-pura tidak tahu dengan kesalahan mereka.

Hadits Tentang Menghubungkan Tali Silaturahmi

Category: 0 komentar

Menjaga Kulit Putih Selama Bulan Ramadhan

Menjaga Kulit Putih Selama Bulan Ramadhan

Menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan secara tidak langsung juga telah mengubah pola makan kita. Pola makan ini pun sangat berpengaruh pada kesehatan dan kecantikan wajah kita. Nah, agar kulit wajah tetap terlihat cantik dan sehat di bulan yang suci ini, yuk kita rawat dengan baik. Caranya? Ikuti saja tips-tips mudah berikut ini.

1. Kurangi Riasan Wajah yang Tebal

Selama  bulan Ramadan, berilah kesempatan kulit wajah Anda untuk beristirahat. Kurangi riasan wajah tebal dan penggunaan kosmetik yang berlebihan.

2. Minum Air Putih yang Cukup
Saat buka dan sahur, penuhi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan air putih. Tak perlu mengonsumsi soda atau jus, 8 gelas sehari sudah bisa membantu Anda untuk menjaga elastisitas kulit Anda. Dilansir dari arabiaweddings.com, tubuh manusia hanya bisa menyerap 50 hingga 60 persen dari jus buah dan hanya 20 hingga 30 persen dari minuman soda.

3. Konsumsi Banyak Serat
Selalu sediakan sayur dan buah saat menikmati makan sahur dan buka. Dilansir dari arabia.msn.com, minyak esensial yang terkandung dalam buah dan sayur bisa berperan sebagai penyembuh kulit Anda.

4. Konsumsi Yogurt
Yogurt adalah salah satu jenis makanan yang kaya akan protein. Anda bisa mengonsumsi yogurt atau mengaplikasikan yogurt sebagai masker saat buka dan sahur.

5. Hilangkan Sel-Sel Kulit Mati
Untuk menyeimbangkan produksi minyak di kulit, Anda perlu menghilangkan sel-sel kulit mati. Caranya adalah dengan membersihkan, melembutkan, mengelupas sel-sel kulit mati, dan melembapkannya setiap hari.

6. Lindungi Kulit dari Terpaan Sinar Matahari Langsung
Agar kulit wajah Anda bisa terhindar dari penuaan dini atau terbakar karena sinar matahari, Anda perlu menggunakan tabir surya sebelum beraktivitas di luar ruangan.

7. Gunakan Masker Seminggu Sekali
Untuk menjaga kelembapan kulit, gunakanlah masker wajah seminggu sekali. Selain itu, gunakan juga pelembab tipis sebelum tidur.

8. Olahraga
Puasa bukan jadi halangan untuk tetap berolahraga. Anda bisa berolahraga satu jam sebelum atau sesudah berbuka puasa. Olahraga bisa membantu kulit wajah Anda untuk mengurangi garam berlebih dengan mengeluarkannya bersama keringat.

Menjaga Kulit Putih Selama Bulan Ramadhan

Category: 0 komentar

Ketika Remaja Sedang Berbicara Lawan Jenisnya

Remaja Sedang Berbicara Lawan Jenisnya

Seks dan pubertas adalah bagian dari tumbuh dewasa, dan seperti yang kita semua tahu, tumbuh dewasa adalah hal yang membingungkan bagi anak.

Mulai bicarakan topik

Topik pubertas terkadang sangat tabu untuk dibicarakan oleh orang tua dan anak. Bahkan sebagian remaja mengatakan bahwa orang tua mereka tidak pernah membicarakan tentang seks dengan mereka. Sekitar usia 11-12 tahun atau ketika mulai memasuki masa puber, mulailah membicarakan topik ini dengan putra-putri Anda, Moms.

Singkat dan jelas

Gunakan bahasa yang singkat dan tidak bertele-tele, kemungkinan besar anak remaja sekarang sudah paham tentang seks. Hanya saja mereka perlu diarahkan untuk tidak menyalahgunakan kepercayaan orang tua dengan melakukan seks sebelum pernikahan.

Jawab setiap pertanyaan

Cobalah untuk terbuka dengan anak-anak Anda tentang segala sesuatu. Termasuk ketika mereka bertanya: “Apakah ibu dan ayah melakukannya?” Jawab saja dengan tenang dan santai, dengan begini anak tidak akan merasa canggung atau malu untuk bertanya tentang seks kepada orang tua.

Jangan menakuti

Mempelajari sesuatu yang baru bisa sangat rumit bagi anak remaja, seperti organ reproduksi laki-laki dan perempuan. Anda bisa mengambil contoh dari organ reproduksi hewan atau mencari cara lain yang lebih dipahami anak.

Pembicaraan seputar seks mungkin adalah percakapan paling aneh yang dapat Anda miliki dengan anak. Bagaimana pun juga hal ini sangat penting untuk dibicarakan dengan anak karena seks membutuhkan tanggung jawab secara moral dan agama.

Remaja Sedang Berbicara Lawan Jenisnya

Category: 0 komentar